Catatan Vivi

Sabtu, 26 September 2009

My Phobia Laba-laba

 LABA - LABA

           Mendengarnya saja sudah merinding palagi melihatnya.. langsung lemas ni tulang tulang ku. Langsung aja ku teriak minta tolong, menyuruh siapapun untuk menjauhkan hewan ini dari diriku. Kalau perlu buang jauh hingga ke kutub utara sekalian. Ya itulah LABA-LABA, hewan yang sungguh mengerikan, lebih mengerikan dari anaconda yang super gede. Tapi tetep aja ku nggak tega kalau hewan tersebut dibunuh. Jauhkan saja cukup asal tidak kembali.

Semakin ku takut, semakin ku penasaran. Iseng - iseng search aja, semoga aja bisa ngilangin phobiaku.



Laba-laba Laut Raksasa



Laba-laba pemancing (Dolomedes triton)


Laba-laba pemancing (Dolomedes triton) termasuk makhluk hidup paling berbakat dalam hal melakukan pekerjaan yang tampak sesulit berjalan di atas air. Laba-laba ini benar-benar memperlihatkan keajaiban makhluk hidup dengan cara berjalan di atas air yang mereka terapkan. Bagi laba-laba itu, permukaan air layaknya lantai dansa.
Laba-laba pemancing mengintai di sepanjang tepian kolam atau sungai, dan saat seekor serangga jatuh ke permukaan air, mereka berlari menyeberanginya untuk menyergap mangsa mereka. Selain itu, laba-laba itu juga bisa mencelupkan kaki mereka ke bawah permukaan air dan menangkap berudu dan ikan kecil yang sedang berenang.
Hal pertama yang harus dilakukan hewan-hewan dengan gaya hidup seperti itu adalah kemampuan berpijak di atas permukaan air. Laba-laba pemancing memanfaatkan tegangan permukaan air. Molekul-molekul air memiliki gaya tarik-menarik yang lebih besar dibandingkan dengan molekul-molekul di udara. Daya tarik-menarik molekul ini menjadikan permukaan air menyerupai lapisan karet. Ketika laba-laba meletakkan kakinya di atas air, tekanan berbentuk lesung terbentuk di sekeliling kakinya, dan air mendorong balik ke atas untuk meratakan kembali permukaannya.
Tegangan permukaan bukanlah sebuah gaya berkekuatan besar: misalnya, jika Anda melempar sebuah batu ke dalam air, batu itu akan segera tenggelam. Akan tetapi, laba-laba berbobot ringan dan kaki-kakinya memiliki lapisan luar lilin yang kedap air. Selain itu, mereka memiliki kaki yang panjang dan ini memungkinkannya berdiri di atas permukaan air. Karena tegangan permukaan menolak benda-benda di atas air dari titik terjauhnya, kaki yang panjang berarti tegangan permukaan yang lebih besar. (Itulah mengapa sebatang jarum tidak tenggelam tatkala diletakkan secara mendatar pada permukaan air).
Walaupun tegangan permukaan memungkinkan laba-laba pemancing bertumpu di atas permukaan air, tapi tegangan permukaan tidak memungkinkannya bergerak ke tempat lain. Kaki berlapis lilin sang laba-laba tidak pula mencukupinya untuk berjalan di atas permukaan air. Akan tetapi air menyediakan permukaan yang cukup licin bagi laba-laba untuk bergerak di atasnya.
Laba-laba Pemancing Melintas Dengan Mendayung
Laba-laba pemancing menggunakan 3 cara gerak yang berbeda saat melintas di atas air. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Suter dari Vassar College memperlihatkan bahwa laba-laba mendayung di atas air dengan menggunakan lesung yang dibuat kaki-kaki mereka di atas air. Ketika menggerakkan salah satu kakinya ke arah belakang laba-laba pemancing juga mendorong lesungnya ke belakang dengan kaki itu. Saat lesung ini bergerak, kaki laba-laba itu bertindak sebagai dayung dan memberikan tenaga yang mendorong air dan sang laba-laba ke depan. Selain itu, laba-laba itu menggunakan 2 kaki tengahnya dari 4 pasang kakinya untuk mendayung. Kaki depan dan kaki belakang dibiarkan tidak bergerak. Laba-laba menggunakan kaki-kaki ini untuk gerakan yang memungkinkan laba-laba itu berada di atas permukaan air.
Kecepatan laba-laba pemancing terbatas. Untuk meningkatkan kecepatan, seekor laba-laba membuat lesung-lesung yang lebih dalam atau mendorong lesung-lesung itu ke belakang dengan lebih cepat. Kedua cara ini memperbesar tekanan pada permukaan air, dan setelah batas tertentu tekanan ini melebihi tegangan permukaan dan lesung itu hancur.
Spesies Laba-laba Yang Melompat Dan Berlayar
Ada bentuk kedua dari cara-jalan yang dilakukan laba-laba. Apabila mereka harus berjalan dengan kecepatan melebihi 1 meter per detik, laba-laba harus beralih ke cara kedua ini. Mereka mengangkat kaki mereka hingga hampir tegak lurus, lalu menjatuhkannya dengan cara sedemikian rupa untuk menembus air. Ketika laba-laba mendorong kaki-kakinya ke bawah dan ke belakang, air melakukan reaksi berlawanan dan mendorong laba-laba itu ke atas dan ke depan. Gerakan ke atas mencegah laba-laba tenggelam, dan gerakan ke depan memungkinkannya bergerak maju. Gaya berjalan ini sangat menyerupai cara yang digunakan kadal basilisk ketika berlari di atas air.
Meskipun cara berjalan ini agak sulit bagi laba-laba pemancing, akan tetapi laba-laba itu melakukannya saat hendak menangkap mangsa, ketika harus bergerak cepat, atau untuk meloloskan diri dari musuh. Dalam keadaan yang jauh lebih mendesak, laba-laba itu beralih ke cara berjalan ketiga: berlayar…
Di saat ada angin berhembus laba-laba pemancing kadangkala melambaikan kaki-kakinya ke arah angin (laba-laba yang lebih kecil mengangkat seluruh tubuhnya), yang menyebabkan angin mendorongnya seperti kapal layar. Karena air di bawah tubuh laba-laba sangat licin, daya dorong terlemah mampu membawa laba-laba dari satu tempat ke tempat lainnya.
Penciptaan khusus dalam tubuh laba-laba pemancing dan aneka macam cara berjalan mereka hanyalah sedikit contoh yang memperlihatkan keahlian mencipta yang tak tertandingi serta pengetahuan mahatinggi dari Allah.–harunyahya.com





Phrynus exsul


Jenis ini bukanlah laba-laba yang sebenarnya, sekilas kenampakan lebih mirip dengan kalajengking. Jenis dengan nama latin Phrynus exsul Harvey 2002 ini termasuk anggota Famili Phrynidae, Bangsa Amblypygi, Kelas Arachnida. Jenis ini merupakan satu-satunya anggota Famili Phrynidae di Indonesia bahkan di kawasan Australasia dan Afrika. Namun dari famili lain seperti Famili Charontidae terdapat 8 jenis dan Famili Charinidae 2 jenis. Kelas Amblypygi merupakan kelompok yang secara taksonomi belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, meskipun mereka sering menemukan di lingkungan sekitarnya.
The left pedipalp of female Phrynus exsul
Ciri-ciri Fisik
Secara sekilas kenampakan jenis ini seperti kalajengking namun tidak mempunyai ekor dan tidak berbisa. Badan terbagi menjadi dua bagian yaitu kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax) dan bagian perut (abdomen). Di bagian kepala terdapat alat seperti capit yang sering disebut pedipalp. Capit ini dilengkapi dengan duri-duri yang merupakan karakter penting untuk membedakan jenis satu dengan lainnya. Selain capit juga terdapat organ seperti antena yang panjang yang sebenarnya adalah modifikasi kaki paling depan.

Habitat
Jenis Phrynus exsul pertama kali ditemukan hidup di dalam gua wisata di Pulau Flores. Temuan lain juga menunjukkan bahwa jenis ini juga hidup di luar gua di antara tebing-tebing batu dan bahkan memanjat di batang pohon. Habitat utama kelompok ini adalah gua, celah batuan, di bawah batang kayu dan bebatuan. Bahkan ada bebera jenis lain yang juga hidup bersama dengan rayap dan semut di sarangnya.

Perilaku
Secara umum jenis-jenis dari kelompok Amblypygi mempunyai perilaku pakan sebagai pemangsa. Mereka memakan berbagai jenis Arthropoda lain seperti jangkrik, kecoak bahkan udang yang hidup di dalam sungai. Namun dari jenis Phrynus exsul belum ada penelitian maupun temuan khusus tentang perilaku seperti perilaku pakan, reproduksi dan lain-lain.

Persebaran
Famili Phrynidae mempunyai sebaran utama di Amerika Serikat bagian selatan sampai ke Amerika Selatan. Persebaran ini diyakini sebagai tempat hidup famili ini dan tidak ditemukan di belahan bumi lainnya. Namun pada akhirnya pendapat itu gugur dengan ditemukannya satu jenis baru pada tahun 2002 di kepulauan Flores, Indonesia. Temuan ini tentu saja berdampak pada biogeografi Kelompok Amblypygi di Indonesia bahkan di dunia. Berbagai teori pun muncul untuk menjawab pertanyaan biogeografi ini. 



 Brachypelma Smithii
(tarantula)




Wolf spider attack position

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda